WBCSD
Dipaparkan olehWBCSD

Mulai menganalisis risiko iklim Anda

Setelah ruang lingkup dan data ditetapkan, perusahaan harus bermitra dengan penyedia identifikasi risiko yang dapat memastikan rincian dan keakuratan dari luaran yang dihasilkan. Para mitra ini biasanya memiliki tim ilmuwan iklim, model khusus, dan dasbor untuk menyederhanakan keluaran dan memfasilitasi diskusi. Mitra-mitra terkemuka memanfaatkan model iklim generasi terbaru, seperti CMIP6, untuk menghasilkan wawasan dan mengakses berbagai sumber data untuk memvalidasi keluaran dan memberikan skor bahaya yang beragam. Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa perusahaan memiliki pemahaman yang terperinci mengenai risiko yang mereka hadapi di berbagai lokasi dan ancaman.

Selama tahap analisis, penting untuk menerapkan tiga perspektif dalam menilai portofolio risiko: tingkat risiko saat ini, perubahan risiko, dan risiko di seluruh skenario transisi. Pendekatan multi-segi ini memungkinkan perusahaan untuk memahami tidak hanya kerentanan mereka saat ini, tetapi juga bagaimana risiko-risiko ini dapat berkembang dari waktu ke waktu dan dalam skenario iklim yang berbeda. Perusahaan yang memiliki pemahaman yang matang mengenai risiko fisik mereka sering kali bekerja sama dengan beberapa penyedia layanan yang mengkhususkan diri dalam bidang yang berbeda, seperti pelaporan, identifikasi risiko, dan kuantifikasi risiko, untuk mendapatkan pandangan yang komprehensif mengenai lanskap risiko mereka. Sumber yang memungkinkan untuk mendapatkan wawasan tentang hal ini adalah laporan yang diungkapkan perusahaan dalam lingkup TCFD atau Proyek Pengungkapan Karbon (Carbon Disclosure Project/CDP). Laporan-laporan ini sering kali menyertakan rincian tentang bagaimana mereka bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan untuk identifikasi, kuantifikasi, dan pelaporan risiko.

Studi Kasus: Analisis Risiko Iklim pada Rantai Pasok Nestlé Sebagai contoh, tim risiko Nestlé melakukan proses identifikasi risiko multi-tahap untuk meningkatkan pemahaman tentang risiko terkait iklim dalam rantai pasoknya, dengan fokus pada komoditas seperti kakao, produk susu, dan minyak kelapa sawit. Proses ini melibatkan pendefinisian ruang lingkup dengan memodelkan potensi kerentanan bahan baku utama terhadap risiko terkait iklim. Tim mengumpulkan data yang sesuai dengan menghimpun data geospasial di lokasi pemasok dan mengidentifikasi bahaya yang relevan untuk dikaji, termasuk gelombang panas, kekeringan, dan tekanan air. Mereka menggunakan analisis risiko kualitatif dan kuantitatif untuk memetakan risiko-risiko ini terhadap jejak fisik pemasok Nestlé. Analisis ini didasarkan pada skenario iklim yang diakui, seperti yang selaras dengan Perubahan Iklim AR6 2021 dari IPCC: Dasar Ilmu Pengetahuan Fisik. Kolaborasi yang kuat antara tim ESG, Pengadaan, dan Risiko membantu menyesuaikan hasil dan pembelajaran dari analisis kuantitatif tersebut. Analisis ini terus menginformasikan diskusi tentang peningkatan ketahanan petani dan masyarakat yang merupakan kunci dalam rantai pasokan.